Quantcast
Channel: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1373

Bimbingan Teknis Story Telling Bagi Mahasiswa PSGA, LPPM UIN Suska Riau

$
0
0

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau taja Bimbingan Teknis (Bimtek) Story Telling, Kamis (4/04/19). Kegiatan yang dilakukan oleh bagian Pusat Study Gender dan Anak (PSGA) ini bertemakan “ Melalui Berkisah Tingkatkan Kemampuan Orang Tua dan Anak”  adalah sebuah program yang baru dijalankan sejak November 2018 lalu. Pada awalnya kegiatan pelatihan Story Telling atau “Berkisah” ini dilaksanakan sebatas tim kecil yang terdiri dari 10 orang dosen di PSGA saja. Pelatihan dipandu oleh seorang Psikolog yang juga story teller di Pekanbaru.

Foto bersama dengan Narasumber: Ahmad Darmawi, M,Ag (Budayawan) dan Reni Rahmalia, M.Psi, Psikolog (Stori Teller)
Foto bersama dengan Narasumber: Ahmad Darmawi, M,Ag (Budayawan) dan Reni Rahmalia, M.Psi, Psikolog (Stori Teller)

Ketika ditemui diruangannya, Kepala Pusat (Kapus) PSGA Dr Sukma Erni, M. Pd mengatakan bahwa kegiatan story telling bagi mahasiswa  ini bertujuan untuk memberi dan menambahkan kemampuan pada mahasiswa untuk dapat menjadikan cerita sebagai media komunikasi dan interaksi sosial khusus dalam  masyarakat seperti dalam kegiatan motivasi anak secara massal, penanganan kasus emosional anak dll.  “Kita sebenarnya tidak ingin menyebutkannya sebagai story telling, tapi lebih disebut sebagai berkisah, karna kita mengacu pada bahasa Melayu. Ini tujuannya kan untuk menceritakan sesuatu dengan baik dan dibantu dengan beberapa media untuk menguatkan misi yang ada dalam sebuah cerita tersebut,” ujarnya.

Kapus PSGA menjelaskan bahwa bercerita pada anak dengan orang tua itu sangat berbeda, baik pendekatan maupun pola bahasanya. Story telling saat ini juga dipakai untuk menyelesaikan beberapa kasus sosial yang terjadi pada anak-anak dan remaja, menyerupai konseling.

Mahasiswa sedang berlatih gaya dalam bercerita
Mahasiswa sedang berlatih gaya dalam bercerita

Di sisi lain dalam bercerita kita juga bisa membangun karakter. Kapus menambahkan jika suatu permasalahan terjadi pada sebuah keluarga, maka akan berakibat negatif pada emosional seorang anak, sehingga membuat proses emosional anak terganggu perkembangannya. Ini yang diharapkan dari kegiatan stori telling, mengembangkan perilaku positif melalui story telling. Kapus juga menambahkan akan melakukan beberapa kegiatan keluar kampus oleh PSGA pada panti jompo

maupun SD terdekat atau sentra dimana anak banyak berkumpul agar stori teller UIN Suska  Riau lebih berpartisipasi di tengah masyarakat.

Keceriaan tercermin pada wajah anggota pelatihan stori telling
Keceriaan tercermin pada wajah anggota pelatihan stori telling

Pelatihan story telling ini melibatkan  25 orang anggota Story telling yang kita pilih dari perwakilan prodi dan berada pada semester 3. Kedepannya anggota stori telling  ini dapat terlibat langsung dalam program kita  di PSGA dan mengejawantahkan ilmunya pada masyarakat disekitar, dan  berharap dalam menjalankannya di kehidupan sehari-hari,terutama dalam kegiatan mahasiswa seperti saat  mereka KKN nanti,” ujarnya.

 

Penulis: Albert Mahendra


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1373

Trending Articles