uin-suska.ac.id Penyakit Jantung, Diabetes, Hipertensi, Kurang Gizi yang disebabkan penyakit serta Obesitas menjadi penyakit yang cukup banyak diderita oleh penduduk Indonesia saat ini. Angka ini tidak banyak berbeda antara penduduk laki-laki dan perempuan juga antara penduduk di pedesaan dan perkotaan. Kondisi ini tentunya cukup memprihatinkan
Untuk mencegah peningkatan angka penderita penyakit ini perlu dilakukan langkah-langkah pencegahan. Beberapa diantaranya adalah membiasakan memakan makanan dengan gizi seimbang, menghindari makanan-makanan instan dan berhati-hati terhadap berita-berita hoax tentang kesehatan, berisi informasi yang salah dan sengaja disebarkan untuk mempengaruhi orang lain.
Hal ini terungkap di hari ke tiga pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Penyempurnaan Kurikulum Program Studi Ilmu Gizi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau yang dilaksanakan di Hotel Royal Asnof (21-21/7/2019). dr. Erwin Kristianto, SP. Gizi Klinik menjelaskan secara detail mengenai materi Issue Terkini Gizi di Indonesia.

“Kalau makan makanan instan, coba diperhatikan informasi nilai gizinya dan jangan lupa memperhatikan jumlah sajian perkemasan, bila dikalikan jumlahnya mencukupi, kurang atau berlebih dari yang tubuh kita butuhkan. Disini perlu kehati-hatian,” jelas dokter yang praktek di salah satu rumahsakit terbesar di Pekanbaru ini.
Dalam sesi yang dimoderatori oleh Ketua Prodi Ilmu Gizi, drg. Nur Pelita Sembiring, MKM ini para peserta yang berasal dari berbagai lembaga kesehatan, profesi tenaga kesehatan, persatuan ahli gizi, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hingga pengurus asosiasi hotel dan restoran ini cukup antusias menanggapi pemaparan dari narasumber.
Tidak hanya itu, peserta ternyata juga memberi apresiasi berupa masukan dan harapan untuk Prodi Ilmu Gizi UIN Suska Riau yang baru saja didirikan. Salah satunya dari Kepala Dinas Kesehatan Indragiri Hulu, Elis Julinarti. “Kita ingin lulusan Prodi ilmu gizi ini dapat lebih baik membangun bangsa melalui peningkatan gizi masyarakat, gizi klinis dan gizi institusi. Kedepan lulusannya harus mampu bergerak di berbagai bidang, ditambah lagi kemampuan di bidang IT, bahasa asing dan kemampuan kepemimpinan agar nanti tidak kalah dalam persaingan kerja.” Ujarnya bersemangat.