uin-suska.ac.id Sesi Terakhir dalam kegiatan Focus Grup Discussion (FGD) Penyempurnaan Kurikulum Program Studi Ilmu Gizi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) Riau yang dilaksanakan di Hotel Royal Asnof (21-21/7/2019) adalah pembuatan draf perjanijan kerjasama dengan stakeholder.
Program Studi Ilmu Gizi yang saat ini masih berada di bawah Fakultas Pertanian dan Peternakan mulai menjajaki kerjasama dengan berbagai institusi di dalam dan luar negeri. Hal ini dirasa perlu untuk pengembangan prodi kedepan karena direncanakan akan menjadi salah satu prodi unggulan di UIN Suska Riau.
Sesi penyusunan draf perjanjian ini dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan, Edi Erwan, S. Pt., M.Sc., P.hD dan dimoderatori oleh Dr. Sukma Erni, M. Pd, anggota tim pendiri Prodi Ilmu Gizi. Lingkup perjanjian kerjasama yang dapat dilaksanakan kedepannya terkait pelaksanaan Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. “Tahun depan direncanakan kita sudah mulai mengajukan akreditasi, item-item yang perlu dimasukkan ke dalam borang salah satunya adalah kerjasama yang dilakukan dengan stakeholder. Kesempatan ini kita manfaatkan untuk menyusun draf perjanjian, berhubung cukup banyak stakeholder yang hadir dalam kegiatan ini.” Jelasnya.
Untuk kegiatan rutin, Prodi memerlukan kerjasama untuk pelaksanaan Praktek Kerja lapang (PKL), Kuliah Kerja Nyata dan Penelitian. Dari hasil diskusi ternyata cukup banyak hal lain yang dapat dilaksanakan dalam rencana kerjasama. Seperti yang diajukan oleh Gustianti, peserta dari Persatuan Ahli Gizi (Persagi) DPP Provinsi Riau. Ia mengusulkan bila nanti mahasiswa prodi gizi sudah di yudisium, bisa langsung diambil sumpah profesi dan ikut uji kompetensi yang pelaksanaannya bekerja sama dengan Persagi. “Jadi kalau sudah lulus nanti, ijazah dan sertifikat yang mereka punya bisa langsung dipergunakan untuk mendapatkan pekerjaan,” usulnya.
Sedangkan dari Perhimpuran Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), juga membuka diri untuk bekerjasama dengan prodi Ilmu gizi. “Bila memungkinkan kami berharap dari prodi Ilmu Gizi UIN Suska ini bisa membuka kelas khusus atau shortcourse untuk para chef yang ada di Pekanbaru. Akan sangat bermanfaat bagi para chef untuk bisa memasak makanan yang sesuai dengan standar kesehatan, selain itu agar para chef juga bisa punya dasar-dasar akademik yang cukup bagus,” jelas Suryana, perwakilan dari PHRI Riau.

“Kami sungguh berterimakasih atas berbagai masukan yang diberikan, kerjasama ini nantinya akan memberikan sokongan atau dukungan yang amat berarti bagi prodi ini. Namun yang paling penting adalah implementasi dari berbagai perjanjian yang akan dibuat,” tutur Edi Erwan diakhir acara.
Direncanakan akan ada pertemuan lanjutan yang akan membahas langkah kerjasama berikutnya hingga menjadi sebuah Memorandum of Understanding (MoA) dan bagaimana agar rencana kerjasama ini dapat segera terlaksana.