Quantcast
Channel: Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Viewing all 1373 articles
Browse latest View live

Berharap Muncul Bibit Baru; BEM Gelar UIN Suska Olympic Games 2015

$
0
0

uin-suska.ac.id – Suasana meriah tampak menyeruak diseputaran lapangan sepak bola, Kampus UIN Suska Riau Panam, Senin (23/11/2015). Sejak pagi, sebuah tenda lengkap dengan panggung mini dibalut kain kuning dan merah dengan aneka hiasan, tampak berdiri ditengah lapangan.

Meski cahaya mentari mulai tersasa terik pagi menjelang siang itu, namun ratusan mahasiswa tampak mulai berkumpul, membentuk barisan memanjang di depan gedung rektorat. Mereka adalah para kontingen Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), lengkap dengan bendera dan atribut masing-masing. Setelah mendapat aba-aba dari WR III, UIN Suska Riau, barisan kontingen terlihat mulai bergerak diiringi suara gemuruh marching band UIN Suska yang membahana. Dengan ekspresi penuh kebahagian, rombongan kontingen-kontingen mahasiswa ini pun berjalan melakukan pawai menelusuri jalan seputaran kampus.

Sesampai ditempat acara, sekelompok mahasiswa berpakaian serba hitam, dan merah tampil menyuguhkan berbagai atraksi gerakan-gerakan silat nan gesit. Mereka merupakan para mahasiswa yang tergabung dalam Himpinan Seni Sililat Indonesia (HIMSSI) komisariat “Istimewa” UIN Suska Riau. Disusul tari persembahan dari sanggar “latah tuah”.

Rangkian prosesi tersebut menandai dibukanya UIN Suska Olympic Games 2015. Sebuah iven olahraga tingkat mahasiswa HMJ se- UIN Suska Riau yang ditaja BEM universitas. Acara ini direncanakan berlangsung sebulan penuh, hingga 25 Desember mendatang. Disamping prestasi dibidang olahraga, acara ini juga diharapkan menjadi ajang membangun silaturahmi bagi mahasiswa UIN Suska Riau. Ungkap ketua panitia Ponardo Hutagaul dalam sambutannya.

Sementara itu Presiden mahasiswa UIN Suska Riau, Roby Rendra Tribuana dalam sambutannya mengungkapkan, turnamen olahraga ini diikuti 37 HMJ se-UIN Suska Riau. Diharapkan menjadi ajang unjuk kebolehan dibidang olahraga bagi mahasiswa UIN Suska Riau. “Tentu semua kontingen ingin menang, namun kemenangan yang sesunggunya adalah semangat spotifitas, loyalitas dan disiplin” ujar Roby.

Pada kesempatan yang sama, ketua Badan Penjaringan Prestasi Olahraga dan Seni Mahasiswa (BP Posma) UIN Suska Riau, Drs Sudirman, M. Si menyampaikan penghargaan kepada panitia BEM UIN Suska Riau, khususnya bidang Kementerian Pemuda dan Olahraga. Dari iven ini diharapkan akan menumbuhkan prestasi olahraga dalam pencitraan yang baik, serta silaturahmi antar mahasiswa. Dari atlit-atlit yang berprestasi disini nantinya, diharapkan bisa mewakili UIN Suska Riau ditingkat nasional dan regional.

Acara dibuka secara resmi Wakil Rektor III UIN Suska Riau, Dr H Tohirin, M Pd. Dalam sambutannya Wakil Rektor Bidang kemahasiswaan dan Kerjasama ini menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini. Banyak manfaat positif dari kegiatan ini. Dari acara ini diharapkan muncul bibit-bibit olahragawan UIN Suska Riau, yang bisa mewakili UIN Suska Riau dalam iven-iven olahraga tingkat lokal, nasional dan Internasional.

Tak lupa Tohirin berpesan kepada peserta, bahwa sportifitas jauh lebih utama dari sekedar juara. Mantan Dekan Fakultas Psikologi ini juga mengintruksikan, agar BP POSMA melakukan identifikasi terhadap atlit-atlit berpotensi nantinya dilapangan. Selanjutnya dilakukan pembinaan berkelanjutan. “mudah-mudahan dari kegiatan ini juga akan terbentuk mahasiswa yang sehat, kuat, sebagai penerus estapet.

Kita memang berikhtiar ke depan akan lebih menyemarakkan dan menghidupkan kegiatan-kegiatan olahraga dan seni bagi mahasiswa di UIN Suska Riau. “Untuk itu kita terus berusaha menghimpun dana, termasuk berusaha agar dianggarkan di APBD Provinsi” tutup Tohirin.**

 

Penulis: Suardi

Tim liputan Suska News (Donny, Azmi, PTIPD)

 

redaksi@uin-suska.ac.id


Seminar Nasional bersempena Rakernas X FKHMEI

$
0
0

Seminar Nasional bersempena Rakernas X Forum Komunikasi Himpunan Mahasiswa Elektro Indonesia (FKHMEI)  dilaksanakan pada  22 s/d 27 November 2015 dengan keynote speaker Walikota Pekanbaru Dr. H. Firdaus, ST. MT.

 

IMG_1753 IMG_1754  IMG_1758 IMG_1806 IMG_1759 IMG_1761 IMG_1762  IMG_1766 IMG_1769 IMG_1770  IMG_1763 IMG_1756 IMG_1757 IMG_1774 IMG_1775 IMG_1777 IMG_1778 IMG_1780 IMG_1783 IMG_1788 IMG_1791 IMG_1797 IMG_1804 IMG_1807 IMG_1815 IMG_1818 IMG_1820 IMG_1829

Dokumentasi liputan tim Suska News

(Suardi, Donny, Azmi,PTIPD)

MoU dengan LPDII LIPI

$
0
0

MoU UIN Suska Riau dengan LPDII LIPI dilaksanakan pada Rabu (25/11/2015) di Ruang Rapat Pimpinan Lantai IV Gedung Rektorat UIN Suska Riau.

IMG_1904 IMG_1906 IMG_1908 IMG_1911 IMG_1912 IMG_1914 IMG_1916 IMG_1917 IMG_1920 IMG_1922 IMG_1923 IMG_1924 IMG_1930 IMG_1933 IMG_1935 IMG_1940 IMG_1941 IMG_1945

Dokumentasi liputan tim Suska News

(Suardi, Donny, Azmi,PTIPD)

Jadwal Pendaftaran Wisuda Periode II Februari 2016

Berpihaklah pada Rakyat (Prof. Dr. Alaidin Koto)

$
0
0

Guru Besar Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum UIN Suska Riau

ALHAMDULILLAH, asap sudah pergi, dan langitpun biru kembali. Hiduppun mulai dihinggapi harapan, harapan untuk lebih baik dari kemarin, beberapa bulan yang dilanda kecemasan hampir sepanjang siang, sepanjang malam. Tetapi, apakah rasa pedih, perih dan kecewa selama berada dalam “kuburan” asap itu juga sudah pergi dan tidak membekas lagi di dalam diri?

Nampaknya tidaklah semudah itu. “Luka di badan banyak obat yang bisa dibeli, tetapi luka di hati ke mana obat hendak dicari?” Terlalu dalam luka yang dirasakan akibat ulah manusia-manusia jahat pembakar lahan dan hutan yang seakan-akan dibiarkan. Terlalu nyeri pedih yang dirasakan akibat ulah orang yang diberi amanah untuk memberi rasa aman kepada rakyat yang seakan-akan tidak peduli kepada derita yang ditanggungkan. Kalaulah bukan karena kasih dan sayang Tuhan dengan menurunkan hujan, mungkin sudah banyak tambahan anak-anak negeri yang benar-benar masuk kuburan karena derita asap yang sudah tidak tertahankan.

Terimakasih ya Tuhan. Engkau masih mau mendengar doa dan pinta hamba-Mu yang sudah teraniaya sekian lama. Engkau masih mau mendengarkan jeritan hati anak-anak negeri ini yang sudah terzalimi sekian lama, hutannya dihabisi, tanahya dikuasai, buminya dikurasi, lingkungannya diracuni, hidupnya tidak lebih mulia dibanding makhluk lain yang tidak punya nurani. Ada pemimpin, tetapi kami tidak tahu apa yang mereka cari. Sepertinya, negeri luar, negeri orang luar, seakan lebih menarik dan lebih penting bagi mereka dibanding negeri serta masyarakatnya sendiri yang ia telah dipilih untuk mengurusi. Sungguh, kami tidak tahu apa yang ada di dalam hati dan pikiran mereka. Hanya Engkaulah yang Maha Tahu tentang itu, dan kepada Engkau jualah semuanya kami serahkan untuk menentukan apa yang harus Engkau tentukan buat kami, dan atau untuk para pemimpin kami. Tiada daya dan upaya bagi kami, kecuali daya dan upaya Engkau, wahai Zat Yang Maha Agung, Penguasa Langit dan Bumi, Penguasa semua hati yang tunduk dan yang juga menyombong diri kepada makhluk-Mu yang di bumi.

Untaian kalimat di atas tentulah bukan untaian cengeng orang yang sedang berputus asa kepada rahmat Tuhannya, tetapi justru untaian yang keluar dari hati hamba yang sangat yakin akan pertolongan Tuhannya, Zat Yang Mencipta segala ciptaan, Yang Menguasai segala kekuasaan, dan Yang Menghukum di atas segala hukum. Itulah untaian jiwa dari orang-orang yang sangat yakin akan kemahaadilan Penguasa Alam Semesta, Allah SWT. Saatnya pasti akan tiba, sebagaimana janjiNya dalam kitab suci-Nya. Lalu, apakah itu juga doa untuk siapa saja yang hatinya ingin disentuh oleh rasa betapa misi utama kelahirannya ke dunia adalah untuk mengemban kewajiban mengurus dan memelihara bumi sebagai khalifah yang diserahi amanah?

Jawabya, ya. Semoga hati tersentuh, semoga nurani merasakan betapa menderitanya hati orang-orang yang tiada berdaya dan kuasa. Betapa sedihnya jiwa orang-orang kecil tanpa kuasa merasakan perlakuan semena-mena dari orang-orang  berpunya yang kemaruk harta, kemaruk dunia, tetapi mati rasa untuk manusia lain selain dirinya. Tetapi jauh lebih utama dari itu, semoga jeritan itu menyelinap ke dalam lubuk hati yang paling dalam orang-orang yang diberiamanah untuk mengurus dan melindungi rakyatnya dari siapa saja yang berbuat berlantas angan demi harta dunia.

Itulah para pemimpin. Itulah para pengayom. Memimpin rakyat agar taat kepada aturan. Melindungi rakyat agar terpelihara dari kezaliman. Memberi contoh bagaimana harusnya mentaati hukum, dan memberi perlindungan di saat rakyat diancam bahaya yang dilakukan oleh para pelanggar hukum. Itulah juga rintihan jiwa para rakyat jelata yang sudah hampir putus asa menghadapi dunia. Kalaulah bukan karena iman yang masih ada, mungkinlah mereka telah lama pergi jauh ke dunia lain, dunia yang mereka tidak tahu entah di mana. Yang jelas bukan di negeri yang hidupnya seperti tiada harga.

Tulisan ini hanyalah sekadar memantulkan apa yang terasa di hati jutaan anak bangsa yang merasa diabaikan sejak sekian lama. Tulisan ini sekadar penyambung pesan dari seorang pemimpin agung teladan agung,Muhammad namanya, manusia pilihan yang diutus Allah sebagai contoh utama dalam hidup di dunia fana. Pesan yang mengatakan bahwa “bila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah saatnya kehancuran akan tiba.” Pesan yang mengatakan bahwa “jangan jadikan orang-orang yang di hatinya ada kekafiran sebagai teman setia dan penolong dekat dalam mengurus rakyat.” Pesan yang mengingatkan agar “jangan bermain-main dengan orang yang hatinya diselimuti oleh kepentingan-kepentingan pribadi atau koorporasi  dalam mengurus negeri,” karena orang yang seperti itu tidak akan pernah kenyang oleh dunia, tidak akan pernah puas oleh syahwat. Dunia seakan menjadi tujuan hidupnya, sementara harta adalah segalanya dalam setiap denyut jantungnya.

Pesan yang mengatakan kepada para pejabat pemegang pangkat agar berpihaklah kepada rakyat, supaya diri tidak kehilangan martabat, supaya negeri tidak menanggung laknat.  Pesan yang mangatakan bahwa tipu daya pemimpin akan menjadi petaka buat diri dan rakyat, di mana dan sampai kapanpun menjelang kiamat. Pesan yang mengandung peringatan, “apakah masih belum tiba juga saatnya untuk tunduk patuh kepada hukum Tuhan, Zat Yang Maha Tahu, Maha Mengatur, Maha Menentukan? Apakah masih juga belum percaya kepada hukum-Nya, lalu bermanuver mencari akal untuk mengakal-akali, sampai akhirnya diakali oleh akal-akalan sendiri, “penggali lobang masuk ke lobang yang digalinya sendiri?” Masih mau merasa hebat jugakah walau tidak satupun strategi yang dibuat bisa mendatangkan manfaat untuk rakyat? Manusia hebat bukanlah mereka yang merasa dirinya hebat, tetapi adalah mereka yang dipandang hebat oleh rakyat karena ia dekat dengan Zat Yang Maha Hebat.**

 

Diposkan oleh Tim Liputan Suska News (Suardi, Donny, Azmi, PTIPD)

Dikutip dari Riau Pos Edisi Senin, 30  November 2015

redaksi@uin-suska.ac.id

Demi peningkatan Publikasi dan kualitas Penelitian; UIN Suska Riau Jalin Kerjasama Dengan PDII LIPI

$
0
0

uin-suska.ac.id ­– Sebagai salah satu lembaga pendidikan di tanah air, UIN Suska Riau masih dirasakan belum maksimal dalam publikasi penelitian. Hal itu diungkapkan Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami, MA saat memerikan sambutan pada acara penandatangan MOU antara UIN Suska Riau dengan Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI Jum’at (27/11/2015). Bertempat di ruang Rapat Pimpinan Lantai IV, Gedung Rektorat UIN Suska Riau.

Lebih lanjut Munzir mengakui, memang ada berbagai kendala terkait hal ini, mulai dari teknis maupun non teknis. Belum terstrukturnya penerbitan jurnal internal dan masalah akreditasi jurnal, aturan-aturan yang ditetapkan pusat terkait struktur birokrasi keuangan yang sulit, dan masih kurangnya kesadaran sebagian civitas akademika untuk fokus pada penelitian dan publikasi. “padahal fokus pada penelitian, seakan menjadi malaikat pada lembaga akademik” ungkap Munzir. Dalam kepangkatan dosen dan pengajuan guru besar misalnya, semuanya bermuara pada fokus ini.

Fokus ini juga berdampak pada minimnya artikel-artikel yang dihasilkan, yang juga menjadi keluhan para pengelola jurnal kita. Dimana artikel yang di publish di jurnal, belum sebanding dengan banyaknya penelitian-penelitian yang didanai dan dibiayai UIN. “Mestinya tak ada alasan publikasi jurnal terkendala tak adanya artikel, yang sebenarnya juga sebagai salah satu bentuk laporan penelitian yang telah dibiayai tersebut” ungkap Munzir.

Sehari sebelumnya, PDII LIPI bekerjasama dengan Perpustakaan UIN Suska Riau, juga mengadakan pelatihan dan Workshop terkait pengelolaan Jurnal bagi civitas akademika UIN Suska Riau.

Mudah-mudahan dengan pelatihan dan workshop serta penandatangan kerjasama ini, menjadi salah satu solusi peningkatan publikasi dan kualitas penelitian di UIN Suska Riau. Pelatihan dan kerjasama ini juga penting sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan pengalaman untuk melangkah pada tarap internasional. Semoga jurnal-jurnal kita nantinya juga bisa terakreditasi, harap Munzir.

Sementara itu kepala PDII LIPI, Ir Sri Hartina, M si, dalam sambutannya mengungkapkan, mulai tahun depan, pengelolaan jurnal dan juga akreditasinya oneline, tergabung dibawah PDII LIPI. “jika dulu terpisah, mulai 2016 akan digabung dalam satu induk” ungkap Sri Hartina. Dilanjutkan Sri Hartina, sebelum melakukan MOU dengan UIN Suska Riau, PDII LIPI juga telah memulai kerjasama-kerjasama terkait Ripository dengan Perpustakaan UIN Suska Riau.

Dengan kerjasama ini, UIN Suska Riau juga diharapkan menjadi salah satu induk untuk wilayah Riau, terkait informasi-informasi jurnal ilmiah. Melaui kerjasama dengan PDII LIPI, jurnal-jurnal yang ada di UIN Suska Riau juga diarahkan untuk dikelola sesuai standar-standar Internasional yang di telah di tetapkan.***

 

Penulis: Suardi

(Tim liputan Suska News: Donny, Azmi, PTIPD)

 

 

redaksi@uin-suska.ac.id

Wisuda Program Doktor ke 8, Program Magister ke 36, Program Sarjana dan Diploma ke 55 Periode I TA 2015/2016

$
0
0

IMG_2169IMG_2180IMG_2175IMG_2342IMG_2349IMG_2162IMG_2218IMG_2499IMG_2216IMG_2196IMG_2205IMG_2200IMG_2195IMG_2193IMG_2230IMG_2247IMG_2248IMG_2253IMG_2254IMG_2257IMG_2275IMG_2280IMG_2290IMG_2305IMG_2306IMG_2316IMG_2336IMG_2352IMG_2359IMG_2373IMG_2376IMG_2385IMG_2397IMG_2410IMG_2413IMG_2437IMG_2343IMG_2346IMG_2392IMG_2420IMG_2241IMG_2445IMG_2456IMG_2465IMG_2468IMG_2472IMG_2481IMG_2489IMG_2497IMG_2370IMG_2243IMG_2479IMG_2291IMG_2478IMG_2350

Dokumentasi Tim Liputan Suska News (Suardi,Donny,Azmi,PTIPD)

Harun S Wisudawan Terbaik Universitas Periode Pertama Tahun Akademik 2015/2016 UIN Suska Riau

$
0
0

uin-suska.ac.id Sabtu pagi (28/11/2015), sang surya baru saja muncul di ufuk timur. Namun suasana di kampus UIN Suska Riau Panam sudah begitu ramai dan meriah. Sejak pagi arus lalu lintas kendaraan dari pintu masuk kampus begitu padat. Tampak Meriah dengan bunga papan selamat yang berjejer di sepanjang pinggir jalan. Ribuan orang tampak memadati sekitar gedung PKM, berbaur dengan para pedagang yang menjajakan dagangannya.

Pagi itu UIN Suska Riau kembali melaksanakan prosesi Wisuda program Doktor ke 8, program Strata II ke 36 dan program Strata I dan Diploma III ke 55. Ada sebanyak 882 orang Wisudawan yang di Wisuda pagi itu. Terdiri dari program Doktor sebanyak 2 orang, program Magister 100 orang, Fakultas Psikologi 45 orang, Fakultas Ushuluddin 15 orang, Fakultas Dakwah dan Komunikasi 93 orang, Fakultas Pertanian dan Peternakan 29 orang, Fakultas Syari’ah dan Hukum 127 orang, Fakultas Sains dan Teknologi 88 orang, Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial 101 orang dan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 283 orang.

Acara diawali dengan arak-arakan para wisudawan yang diiringi alat tradisional Kompang, memasuki ruang acara gedung PKM UIN Suska Riau. Tak lama berselang, giliran Rektor UIN Suska Riau, beserta Ketua Senat Universitas dan anggota, memasuki ruangan upacara yang juga diarak dengan alat tradisional Kompang.

Tepat pukul 9.00 WIB, Sidang Senat Terbuka Universitas digelar. Sidang dibuka langsung ketua Senat Universitas, Prof Dr H M Nazir. Suasana terasa Khidmat, yang sebelumnya diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan alunan Hymne dan Mars UIN Suska Riau yang terdengar membahana. Dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-qur’an.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Suska Riau Prof Dr H Munzir Hitami, MA mengungkapkan, wisudawan wisudawati ini merupakan wujud dari tanggung jawab UIN Suska Riau kepada bangsa, dalam mencetak SDM berkualitas. Tak hanya itu, namun juga Islami, berdaya saing sesuai visi UIN Suska Riau.

Gelar akademik tak akan berarti tanpa diaktualisasikan dalam bentuk karya-karya nyata. Semuanya dalam rangka peningkatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara, ditopang ajaran agama demi menggapai “rahmatan lil ‘alamin”.

Dalam beberapa tahun terakhir, UIN Suska Riau telah berperan aktif mengembangkan kerjasama dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat di kawasan Asean, Eropa, Timur tengah, Afrika dan Amerika. Diantaranya Leiden dan KTLV di Belanda. Universitas Humburg, Amberg-Weiden University di Jerman. Universitas Cambridge di Inggris, Sorbone di Perancis, Ohio State University di Amerika. Di Timur Tengah diantaranya dengan Univ. Azzaitun Tunisia, Darul Hadits di Maroko, Tahfiz al-Qur’an di Turky dan sebagainya.

Pada tanggal 25 April 2015 silam, rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami, MA secara aklamasi juga dipercaya sebagai presiden “Asian Islamic Universitas Assocation (AIUA) periode 2015-2017. Disamping itu, baru-baru ini dengan intensive English program  kerjasama dengan UsintecOhio State University sedikit banyak telah membuahkan hasil yang membanggakan. Dimana beberapa dosen UIN Suska Riau dinyatakan lulus passing grade untuk memasuki beberapa universitas di Amerika.

Seperti biasa, dalam wisuda periode pertama ini juga dilakukan pembacaan SK Wisudawan berprestasi atau pemuncak. Wisudawan terbaik program Doktor diraih oleh Harun S, wisudawan dari prodi Hukum Islam, dengan IPK 3,85 prediket cumlaude. Pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, wisudawan terbaik diraih oleh Restu Desriyanti, dari prodi Pendidikan Kimia dengan IPK 3,76 prediket cumlaude. Dari fakultas Syari’ah dan Hukum diraih oleh Abdul Hakim, prodi Muamalah dengan IPK 3,65 juga dengan prediket cumlaude. Pada fakultas Ushuluddin, wisudawan terbaik diraih oleh Ari Irawan, dari prodi Perbandingan Agama, dengan IPK 3,60 prediket sangat memuaskan.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi, wisudawan terbaik diraih oleh Novia Dwi Sandri, prodi ilmu komunikasi, IPK 3,74 prediket sangat memuaskan. Fakultas Sains dan Teknologi wisudawan terbaik diraih oleh Liza Apriyanti, dari prodi Teknik Informatika, IPK 3,78, juga prediket sangat memuaskan. Dari Fakultas Psikologi Imannatul Istiqomah menjadi wisuwan terbaik, dari prodi Psikologi, IPK 3,74 sangat memuaskan. Pada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Reihan menjadi Wisudawan terbaik, dari prodi Akuntansi IPK 3,66 dengan prediket cumlaude. Sedangkan dari Fakultas Pertanian dan Peternakan, wisudawan terbaik diraih oleh Elson Haryanto dari prodi Agroteknologi dengan IPK 3,50 prediket sangat memuaskan. Untuk program D3, Nur Rofiah menjadi wisudawan terbaik, dari prodi Akuntansi, dengan IPK 3,50 prediket sangat memuaskan.

Dengan demikian Harun S wisuwan terbaik program Doktor, ditetapkan sebagai wisudawan terbaik Universitas pada wisuda periode pertama Tahun Ajaran 2015/2016.

 

 

Penulis: Suardi

(Tim liputan Suska News: Donny, Azmi, PTIPD)

 

redaksi@uin-suska.ac.id


Seminar Nasional Islam dan Kebangsaan

$
0
0

IMG_2500 IMG_2502 IMG_2503 IMG_2508 IMG_2513 IMG_2527 IMG_2532 IMG_2533 IMG_2534 IMG_2546 IMG_2561 IMG_2567 IMG_2574  IMG_2588 IMG_2576 IMG_2577 IMG_2578 IMG_2580 IMG_2582 IMG_2583 IMG_2590 IMG_2591 IMG_2595   IMG_2592 IMG_2603 IMG_2610  IMG_2592

Dokumentasi Tim Liputan Suska News (Suardi,Donny,Azmi,PTIPD)

Dua Tokoh Nasional jadi Narasumber dalam Seminar Nasional Islam dan Kebangsaan UIN Suska Riau

$
0
0

uin-suska.ac.id – Dua tokoh nasional yang sudah tak asing lagi ditanah air, bahkan didunia, jadi narasumber dalam seminar nasional yang ditaja fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum, digedung Islamic center UIN Suska Riau, Selasa, (1/12/2015). Dalam seminar dengan tema Islam dan Kebangsaan itu, menghadirkan narasumber utamanya, Dr. KH Hasyim Muzadi yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden, dan pimpinan Pesantren Daarul Rahman, Prof. Dr Syukron Mahmud. Sedangkan dari UIN Suska Riau sendiri, ada Dr. H Mawardi Muhammad Saleh, LC, MA dan Dekan Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum, Dr H Akhbarizan, MA, MPd.

Dalam sambutannya Dekan Fakultas Syari’ah dan Ilmu Hukum, Dr H Akhbarizan, MA, Mpd menyampaikan, dalam seminar ini sengaja menghadirkan dua tokoh nasional ini, karena memang sangat dibutuhkan ditengah situasi kebangsaan saat ini. Dimana isu-isu Wahabi dan Syi’ah seakan sengaja dijual elit-elit politik untuk kepentingan tertentu saat ini. Belum lagi masalah ISIS dan sebagainya.

Rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami, MA dalam sambutannya mengungkapkan rasa syukur, karena UIN Suska Riau seperti mendapat rahmat dikunjungi dua orang Kiyai besar. Hal ini setidaknya bisa menepis isu yang sengaja dihembuskan orang tak bertanggung jawab, bahwa UIN identik menjadi sarang orang-orang penganut paham ekstrimis atau murtad, Ungkap Munzir.

Padahal sebagai kampus “Islami Madani” tujuan UIN Suska Riau jelas mengusung Islam rahmatan lil alamin”. Meski tak dipungkiri kemungkinan adanya aliran ekstrim. “Namun itu yang terus kita kontrol” ujar Munzir. Pada kesempatan tersebut Munzir juga mengemukakan sekilas tentang perkembangan UIN Suska Riau. Dimana UIN Suska Riau termasuk UIN terbesar di tanah air, sempat menjadi UIN dengan peminat tertinggi, dengan jumlah mahasiswa saat ini telah mencapai 30 ribu mahasiswa.

Sementara itu Gubernur Riau dalam hal ini diwakili kepala Badan Kesbangpol Porpinsi Riau, Drs Andri Basuki sekaligus sebagai pembuka acara dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas digelarnya seminar nasional ini. “seminar ini menunjukkan tingkat kepedulian UIN Suska Riau terhadap kebangsaan dan keislaman” ungkap Andri Basuki. Meski agama Islam itu satu, namun sosiologis dan teologi akan mewarnai islam ditampilkan ditengah masyarakat. Kekhasan islam inilah yang harus kita kaji dan dalami ditengah masyarakat kita dalam berbangsa dan bernegara.

Dalam pemaparan materinya, Dr KH. Ahmad Hasim Muzadi mengungkapkan, dalam melihat Islam dan kebangsaan yang perlu didudukkan adalah posisi bangsa dalam Islam. Mengenai hal ini islam telah mengaturnya dalam (Qs Alhujurat: 13). Secara gamblang KH Hasyim Muzadi menguraikan satu-persatu isi ayat tersebut. Dimana intinya persatuan dalam perbedaan akan menentukan kekuatan bangsa.

Senada dengan KH Hasyim Muzadi, Prof Dr Syukron Mahmud dalam pemaparan materinya menyampaikan, dalam melihat Islam dan Kebangsaan ada satu hal yang perlu dijadikan pedoman. Selama adat istiadat kebangsaan tak bertentangan dengan Alqur’an dan Hadist, selama itu pula Islam mentoleransi.

Dalam hal ini menurut KH Syukron Mahmud, pembangunan peradaban bangsa dimotivasi oleh dua hal mendasar. Pertama ilmu pengetahuan dan teknologi, dimana hal ini sangat sejalan dengan Islam. Kedua, peradaban bangsa yang dimotivasi nafsu keduniaan. Hal inilah yang perlu dikaji, karena akan banyak yang bertentangan dengan Islam. Dengan penuh semangat, KH Syukron Mahmud pun dengan gamblang menguraikannya satu persatu.

Sementara itu Dr Mawardi Muhammad, LC, MA dalam pemaparan materinya menyampaikan, sejarah telah mebuktikan kebangsaan akan kuat jika dipayungi Islam. Karena hanya Islam yang bisa menembus multi cultural, multi agama, multi etnis dan sebagainya. Islam dan Kebangsaan sesungguhnya tidaklah bertentangan.**

 

Penulis: Suardi

 

(Tim liputan Suska News: Donny, Azmi, PTIPD)

redaksi@uin-suska.ac.id

Seminar Zakat, Launching Mesin Zakat dan Peresmian Pusat Sains Zakat Riau

$
0
0

IMG_2672 IMG_2673 IMG_2681 IMG_2682 IMG_2683 IMG_2686 IMG_2688 IMG_2690 IMG_2692 IMG_2696 IMG_2697 IMG_2699 IMG_2704 IMG_2707 IMG_2714 IMG_2720 IMG_2725 IMG_2726 IMG_2729 IMG_2732 IMG_2735 IMG_2739 IMG_2741 IMG_2742 IMG_2746 IMG_2747

Dokumentasi Tim Liputan Suska News (Suardi,Donny,Azmi,PTIPD)

Review Hasil Penataan dan Penyempurnaan Kurikulum (Spiral Andromeda : Paradigma Integrasi Keilmuan)

$
0
0

IMG_2800

 

IMG_2799 IMG_2801 IMG_2802 IMG_2804IMG_2810 IMG_2813 IMG_2817 IMG_2819 IMG_2822 IMG_2825 IMG_2828 IMG_2831 IMG_2837 IMG_2838 IMG_2841 IMG_2842 IMG_2843 IMG_2844 IMG_2849 IMG_2851 IMG_2856 IMG_2857

 

IMG_2875

IMG_2860 IMG_2861 IMG_2873 IMG_2879 IMG_2881

Dokumentasi Tim Liputan Suska News (Suardi,Donny,Azmi,PTIPD)

Prof Dr H Azyumardi Azra, MA dan Prof Dr H Imam Suprayogo Turut Review Spiral Andromeda Kurikulum Integrasi Keilmuan UIN Suska Riau

$
0
0

uin-suska.ac.id – Setelah menempuh berbagai proses, hingga Focus Group Discussion (FGD) dengan melibatkan para guru besar dan doktor dilingkungan UIN Suska Riau, akhirnya penyelarasan Integrasi Keilmuan ala UIN Suska Riau diwujudkan dalam konsep “Spiral Andromeda”. Review paradigma Integrasi keilmuan ini, dilakukan di Hotel Ibis Kamis (3/12/2015). Menghadirkan, Guru Besar, mantan rektor UIN Syahid Jakarta, Prof Dr H Azyumardi Azra MA dan mantan rektor UIN Malang, Prof Dr Imam Suprayogo. Keduanya merupakan tokoh yang membidani transformasi IAIN ke UIN di institusi masing-masing.

Seperti diungkapkan WR Bidang Akademik UIN Suska Riau, Dr Hj Helmiati, M Ag, faktor-faktor seperti ontologis, efistemologis dan Aksiologis selama ini telah membuka jurang dikotomis antara ilmu umum dan ilmu agama. Transformasi IAIN ke UIN merupakan salah satu bentuk menyatukan jurang dikotomis tersebut.

Maka diusianya yang kini 10 tahun setelah terkonversi dari IAIN Susqa menjadi UIN Suska Riau, kita berupaya mempertegaskan kembali cita-cita ideology tersebut, Ungkap Helmiati. Hal ini sesuai dengan visi UIN Suska Riau dalam melahirkan sarjana yang menguasai bidang keilmuannya disuatu sisi dan menguasai agama disisi lainnya.

Melalui team work yang telah dibentuk beberapa waktu yang lalu, integrasi keilmuan yang dinamakan spiral Andromeda ini akan disinergikan dengan kurikulum KKNI yang akan diterapkan. Untuk dipertegas pada masing-masing prodi untuk diterapkan. Oleh team work yang dibentuk, tahapan itu kini sudah masuk dalam bentuk konsep. Untuk mematangkan konsep tersebut salah satunya dilakukan review, termasuk oleh Prof Dr H Zyumardi Azra, MA dan Prof Dr Imam Suprayogo. Nantinya, konsep ini akan dibawa ke rapat senat universitas.

Sementara itu rektor UIN Suska Riau, Prof Dr H Munzir Hitami, MA dalam sambutannya mengungkapkan, seiring perkembangan UIN Suska Riau dengan SDM yang sudah mulai beragam, mencoba untuk menghangatkan kembali, memperdalam dan memperkuat lagi konsep integrasi dasar yang sudah ditetapkan diawal. “Harapan kita ke depan, para akademisi UIN Suska Riau memiliki persepsi yang sama, dalam gerak dan langkah yang sama. Untuk itu kita berharap seluruh civitas akademika bisa serius dalam usaha mempraktekkan integrasi ini dalam kiurikulum nantinya.

Dalam penyampian Reviewnya, Prof Dr H Azyumardi Azra sempat menceritakan kembali bagaimana beratnya perjuangan transformasi IAIN ke UIN. “Ada tiga orang yang dikenal gila dalam proses ini. Yakni, saya, Prof Dr H Amir Luthfi mantan Rektor UIN sendiri dan pak Imam Suprayogo mantan Rektor UIN Malang” ujar Azyumardi yang disambut tawa peserta.

Secara “jelimet”, guru besar yang akrap dipanggil Prof Edy ini memberikan masukan baik teknis maupun konseptual. Mulai dari pemakaian footnote hingga penambahan unsur-unsur lain terkait uraiannya. “hal ini penting, karena kelak tentunya ini akan menjadi dokumen resmi” uajr Azyumardi.

Sementara itu Prof Dr Imam Suprayogo menilai, dari segi konseptual, konsep yang dirumuskan UIN Suska Riau sudah bagus. Namun jika ditambahi berbagai kekurangan-kekurangan akan menjadi lebih bagus, ungkapnya yang disambut tawa peserta.

Menurut Imam Suprayogo, ada beberapa uraian yang masih menggantung, dan perlu diuraikan lagi sampai ujung. Imam juga membeberkan konsep “ulul albab” yang diusung UIN Malang. Serta berbagai sumber-sumber dari Alqur’an terkait integrasi yang dijadikan sebagai acuan.

 

Penulis: Suardi

(Tim liputan Suska News: Donny, Azmi, PTIPD)

 

redaksi@uin-suska.ac.id

Ulama Al-azhar Menolak Syiah (Syamsuddin Muir)

$
0
0

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suska Riau

SAAT ini, sebagian media sosial sedang gencar mengampanyekan aliran syiah. Lalu mereka tampilkan foto Grand Syaikh al-Azhar Ahmad Muhammad al-Thaib sedang bersalaman dengan presiden Iran Mahmud Ahmadinejad. Pada kesempatan lain, mereka tampilkan pernyataan sebagian ulama al-Azhar yang kelihatan dekat dengan kaum syiah.

Maka, sebagian muslim ahlussunnah, mesti juga memperkenalkan kepada umat Islam di Tanah Air sikap ulama al-Azhar terhadap syiah.

Kedudukan Hadist Nabi

Muslim Ahlussunnah meyakini bahwa hadist Nabi merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Alquran. Dan hadist Nabi juga berfungsi sebagai  penafsir Alquran. Makanya, mengingkari hadist Nabi bisa dianggap mengingkari Alquran. Kaum syiah juga beriman kepada hadist Nabi. Tapi mereka juga meyakini hadist para Imam Syiah itu adalah firman Allah SWT. Begitu pernyataan ulama Syiah Muhammad Shaleh al-Mazindarany dalam bukunya Syarh al-Kafy (2/271).

Ulama Syiah kontemporer Abdullah Fayyadh dalam bukunya Tarikh al-Imamiyah mengatakan , keyakinan Syiah bahwa para Imam Syiah itu ma’shum (tak pernah melakukan dosa), maka semua hadist para imam itu sahih dari Nabi Muhammad dan tak perlu lagi dikaji sanad (mata rantai perawi) hadist itu.

Cuma masalahnya, kaum syiah hanya menerima hadist riwayat Ahli Bait (keluarga Nabi) saja dan menolak semua hadist riwayat para sahabat nabi. Ini bisa dilihat dari pernyataan ulama syiah Muhammad Al-Husein Alu Kasyif al-Ghitha’ dalam bukunya ashl al-syiah wa ushuluha. Yaitu syiah hanya menerima hadist riwayat ahlu bait, yaitu abu abdullah ja’far al-shadis, dari ayahnya  Abu Ja’far Muhammad al-Baqir, dari ayahnya Abu al-Husein Zainal Abidin, dari Abu Muhammad al-Hasan, dari ayahnya Abu al-Hasan Ali bin Abu Thalib dari Rasulallah SAW.

Al-majlisy dalam bukunya Bihar al-Anwar (2/214) menegaskan larangan menerima riwayat hadist dari Ahlussunnah. Tapi hal itu boleh dilakukan untuk tujuan menguatkan argumentasi penyebaran ajaran syiah.

Masalahnya lagi, para ulama syiah tidak punya ketentuan baku dalam menetapkan sebuah hadist itu sahih atau dhaif (lemah). Seperti kitab Rijal al-Kasysyi dianggap di antara kitab syiah membahas kedudukan rijal-al-Kasysyi (1/365) ini ada pernyataan melaknat Zararah bin A’yun dan menganggapnya lebih jahat dari yahudi dan nasrani.

Namun begitu, hadist riwayat Zararah bin A’yun ada 700 buah dalam kitab al-Kafy, 775 buah dalam kitab Tahzib al-Ahkam, 250 buah dalam kitab al-Istibshar dan 220 buah dalam kitab man la Yasdhuruh al-Faqih.

Kedudukan Imam Syiah

Bagi Syiah, meyakini keyakinan kepemimpinan Ali bin Abu Thalib dan anak cucunya merupakan bagian dari rukun iman. Dan orang yang tidak meyakininya, mereka anggap sebagai non muslim. Bukan saja itu, Syiah juga mengkultuskan para imamnya dan menempatkannya di atas kedudukan para nabi.

Diantaranya, dalam kitab Bihar al-Anwar (26/294) oleh Muhammad Baqir al-Majlisy terdapat 13 hadist menyatakan bahwa para Imam Syiah itu lebih mengetahui dari pada  para Nabi,  juga ada 16 hadist menyatakan doa para Nabi itu bisa terkabul disebabkan tawassul kepada para Imam Syiah. Juga ada 3 hadist menyatakan bahwa para Imam Syiah itu mampu menghidupkan orang yang telah mati.

Dalam kitab al-Kafy (1/258) oleh al-Kulainy terdapat 5 hadist menyatakan bahwa para Imam Syiah itu mengetahui waktu kematiannya, dan mereka mati sesuai dengan kehendak mereka sendiri.

Pendekatan Sunni-Syiah

Dengan sebagian keyakinan syiah itu, apakah mungkin bisa dilakukan pendekatan atau kesepahaman antara Sunni dan Syiah. Ini pertanyaan besar yang sulit untuk dijawab.

Namun begitu, penulis buku al-Imam al-Shadiq, Syaikh Muhammad Abu Zahrah mengatakan, pada masa dahulu sudah ada usaha pendekatan Sunni-Syiah yang digagas oleh ulama terkemuka Syiah penulis kitab Tahzib al-Ahkam, yaitu Abu Bakar al-Thusy.

Tapi masalahnya, pendekatan al-Thusy ini dicemari dengan imam Syiah kepada taqiyah (berkata dan berbuat tidak sesuai dengan keyakinan) atau penipuan. Tambah lagi al-Thusy menolak semua riwayat hadist dari ahlussunnah. Bahkan dia juga menolak riwayat hadist dari Zaid bin Ali al-Husein yang merupakan di antara pemimpin besar dari Ahli Bait.

Usaha pendekatan Sunni-Syiah terbesar pada abad 12 pernah dilakukan di Najaf Irak (25 Syawwal 1156) yang digagas oleh ulama terkemuka ahlussunnah Irak, Syaikh Abdullah al-Suwaidy.

Dalam Muktamar Najaf itu dihasilkan kesepakatan larangan mencaci dan mengkafirkan sahabat Nabi. Tapi hasil muktamar itu tidak berjalan pada penerapannya, karena sikap taqiyah yang diperankan Syiah dalam pergaulannya dengan Ahlussunnah.

Kemudian, usaha pendekatan Sunni-Syiah yang besar lagi ialah terbentuknya Jama’ah al-Taqrib Baia al-Mazahib al-Islamiyah yang berpusat di Mesir. Usaha ini digagas oleh orang Iran Muhammad Taqy al-Qunny pada tahun 1364 H.

Usaha al-Qunny ini mendapat sambutan dari para ulama al-Azhar. Lalu Syiah mengadakan pendekatan kepada Grand Syaikh al-Azhar Mahmud Syaltut yang akhirnya mengeluarkan fatwa (1436H) kebolehan mengikut mazhab ja’fari (Syiah Imamiyah Iran).

Dalam bukunya al-Fikr al-Islamy Wa al-Mujtama’at al-Muashirah, Dr. Muhammad al-Bahy mengatakan bahwa fatwa Syaikh Syaltut itu mereka jadikan sebagai dasar penyebaran ajaran Syiah di Mesir. Lalu, para ulama al-Azhhar menolak sikap Syiah itu dan pada akhirnya usaha pendekatan itu pun bubar, kemudian muncul usaha pendekatan Sunni-Syiah secara perorangan. Dari Ahlussunnah, seperti Syaikh Muhammad Abduh, Syaikh Rasyid Ridha, Dyaikh Musthafa al-Siba’iy dan Syaikh Musa Jarullah.

Tapi semua usaha itu tidak berhasil. Dan kegagalan usaha pendekatan Sunni-Syiah itu berpunca pada keyakinan Syiah yang menganggap pendekatan itu sebagai jalan bagi mereka menyebarkan ajaran Syiah dikalangan masyarakat Sunni. Lebih jelas lagi, bisa dibaca dalam buku Mas”alah al-Taqrib Baina Ahl al-Sunnah Wa al-Syiah oleh Dr. Nashir Abdullah al-Qafary.

Sikap Ulama al-Azhar

Menurut sejarahnya, tidak ada akar keberadaan Syiah di Mesir. Sebab, penduduk Mesir berada di bawah kekuasaan khilafah Umawiyyah dan Abbasiyah. Pada masa khalifah Abbasiyah Abu JA’far al-Manshur (136-158H), pernah syiah Ismailiyah hendak menguasai negeri Mesir. Tapi pada akhirnya gagal karena mendapat perlawanan sengit dari penduduk Mesir yang tetap loyal kepada khilafah Abbasiyah. Sejarah terus berjalan, dan pada tahun 567 H, di bawah kekuasaan Shalahuddin al-Ayyubi, penduduk Mesir melakukan pengusiran semua penganut Syiah yang ada di Mesir. Lebih jelas lagi, bisa dilihat dalam buku Mishr Wa al-Syiah Baina Shara’ al-Madhi Wa Khathr al-Mustaqbal oleh Hamdi Ubaid.

Pada masa Grand Syaikh al-Azhar Jad al-Haq Ali Jad al-Haq (1982-1996), para ulama terkemuka al-Azhar mengeluarkan pernyataan penolakan terhadap Syiah dengan membeberkan kesesatan akidah Syiah. Diantaranya Ketua Komisi Fatwa al-Azzhar, Syaikh Athiah Shaqar. Menteri agama Mesir  dan anggota Badan Riset al-Azhaar Syaikh Abdul Mun’im al-Nimir. Dan para guru besar di Al-azhar , seperti Syaikh Muhammad al-Khusu’iy, Syaikh Umar Abdul Aziz Qursyi, Syaikh Musthafa al-Dumairy, dan liannya.

Pada 19 April 20119, Grand Syaikh al-Azhar Muhammad Sayyid Thanthawi pula menghentikan kerjasama antara al-Azhar, Iran dan  Hizbullah. Beliau juga melarang al-Azhar meneliti semua buku yang dikasi ulama Syiah Iran kepada al-Azhar.

Pada 24 September 2008, para ulama al-Azhar yang tergabung dalam Jabhah ‘ulama al-Azhar menyatakan, bahwa perbedaan antara Sunni dan Syiah (terutama Syiah Rafidhah, Nushairiyah dan Isma’iliyyah) adalah perbedaan pada pokok agama. Lalu Jabhah ‘Ulama al-Azhar  menegaskan, Syiah dan Sunni itu saat ini merupakan dua agama, bukan satu agama. Wallahua’lam.

Diposkan oleh Tim Liputan Suska News (Suardi, Donny, Azmi, PTIPD)

Dikutip dari Riau Pos Edisi Jumat, 4 Desember 2015

redaksi@uin-suska.ac.id

 

 

Pengukuhan Anggota Penuh KSR PMI Unit 04 UIN Suska Riau dan Peringatan Hari HIV-AIDS Se-Dunia

$
0
0

DSC_0326 DSC_0332 DSC_0335 DSC_0339 DSC_0342 DSC_0352 DSC_0361 DSC_0362 DSC_0364 DSC_0368 DSC_0390 DSC_0392 DSC_0411 DSC_0412 DSC_0449 DSC_0465 DSC_0469 DSC_0506 - Copy DSC_0512 - Copy DSC_0513 - Copy DSC_0523 - Copy DSC_0528 - Copy DSC_0538 - Copy DSC_0547 - Copy DSC_0553 - Copy DSC_0559 DSC_0562 DSC_0570 DSC_0572 DSC_0576 DSC_0593 DSC_0603 DSC_0613 DSC_0620 DSC_0622 DSC_0631

Dokumentasi Tim Liputan Suska News (Suardi,Donny,Azmi,PTIPD)


Presentasi Bank BTPN

Agar Pensiun Tak Jadi Beban Psikologis UIN Suska Riau Gandeng BTPN

$
0
0

uin-suska.ac.id – Dalam Survei yang dilakukan Bank Tabungan Pensiun Nasional (BTPN) terhadap 5000 PNS dan Pegawai BUMN yang memasuki masa pensiun, 51 persen mengaku belum memiliki tabungan yang cukup. Sebanyak 46 persen mengaku pendapatan tak cukup untuk menabung. 39 persen investasi belum mencukupi. 4 persen tak mengerti apa yang mesti dilakukan dan, 15 persen mengaku tak ada yang membantu. Hal itu diungkapkan kepala cabang PT BTPN Sumbar – Riau, Sukarsa, SE pada acara Sosialisasi dan Persentasi Program Kerja Bank BTPN dilingkungan UIN Suska Riau, bertempat di ruang rapat pimpinan, lantai IV Gedung Rektorat UIN Suska Riau, Selasa (8/12/2015).

Lebih lanjut Sukarsa mengungkapkan, jika dulu BTPN hanya identik dengan para pensiunan saja, namun dimasa kepemimpinan mantan menteri bidang perekonomian, Dorodjatun Kuntjoro saat ini, BTPN juga melayani nasabah umum dan para PNS yang masa kerjanya tinggal 10 tahun kebawah. Oleh BTPN, para PNS ini akan diberikan pelatihan-pelatihan kewirausahaan dengan berbagai program tanpa dipungut bayaran. Untuk itulah BTPN melakukan sosilaisasi program, termasuk di UIN Suska Riau. “nantinya, ini akan dilanjutkan dengan MOU antara BTPN dengan UIN Suska Riau” ungkap Sukarsa.

Ada berbagai program yang di persentasikan dalam pertemuan yang dihadiri oleh para Kabag, Kepala Biro dan para PNS lainnya dilingkungan UIN Suska Riau itu. Diantaranya, Program Pemberdayaan bagi PNS yang memasuki masa pensiun. Dimana, program ini dibagi dalam tiga kategori, antara lain Daya Sehat Sejahtera, dalam bentuk pemeriksaan kesehatan dan penyuluhan kesehatan bagi nasabah PNS. Kedua, Daya tumbuh usaha, mencakup bimbingan dan pelatihan untuk membuka usaha. Terakhir Tumbuh Komunitas, bantuan BTPN terhadap pemberdayaan bagi para komunitas PNS memasuki masa pensiun atau pensiunan.

 Ditambahkan Sukarsa Dari pengalaman kita selama ini, PNS atau sekarang dikenal dengan ASN ada empat hal yang diperlukan memasuki masa pensiun. Pertama investasi, kemudian wira usaha, bekerja lagi atau melakukan aktifitas kesibukan lainnya dan menjalani hobi. Hal ini yang akan kita bimbing dalam penyalurannya, ungkap Sukarsa.

Sementara itu rektor UIN Suska Riau, yang diwakili WR III, Dr Tohirin, M Pd dalam sambutannya menyampaikan terimkasih pada BTPN yang telah menggandeng UIN Suska Riau. Hal ini sangat penting,  terutama bagi PNS yang akan memasuki masa pensiun dilingkungan UIN Suska Riau. Program ini tentunya sangat baik, terutama dalam meringankan beban psikologis bagi sebagian PNS yang akan memasuki masa pensiun.

Tohirin juga berharap, kedepan program kewirausahaan BTPN juga bisa dilakukan terhadap para mahasiswa. Dalam sesi Tanya jawab, Sukarsa juga mengemukakan, untuk ikut pada program ini tak harus membuka rekening, atau jadi nasabah BTPN. Karna program ini dibiayai dari CSR BTPN. Disamping itu program ini bisa diiukuti oleh pasangan dan keluarga PNS, tentunya atas nama PNS yang bersangkutan.**

 

Penulis: Suardi

 

Tim liputan Suska News (Donny, Azmi, PTIPD)

redaksi@uin-suska.ac.id

Profesional dan Terpercaya (Prof. Dr. Syamruddin Nasution)

$
0
0

Guru Besar Sejarah Peradaban Islam UIN Suska Riau

KETIKA penguasa Mesir dulu memilih dan mengangkat Nabi Yusuf AS sebagai Kepala Badan Logistik negeri Mesir, dia berkata : ”Sesungguhnya hanya engkau kini di sisi kami kuat dan terpercaya” (QS. Yusuf: 54). Ketika Nabi Syu’aib AS hendak melamar Nabi Musa AS sebagai calon menantunya, salah satu dari anak gadisnya berkata : ”Dia adalah orang yang kuat lagi dapat dipercaya”(QS. Al-Qashash: 26). Ketika jin Ifrid meminta kepada nabi  Sulaiman AS agar dialah yang memindahkan singgasana Ratu Bilqish dari Negeri Saba’ ke Palestina, dia berkata :”Sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya”. (QS. Al-An’am: 39).

Arti “kuat” pada tiga ayat di atas adalah mampu, bahasa populernya professional, sedangkan “terpercaya” artinya paling dipercaya. Tiga ayat tersebut menunjukkan bahwa betapa pentingnya syarat mampu dan terpercaya bagi seorang pemimpin sehingga apapun jabatan  yang akan diemban di dunia ini, kalau ingin sukses, syaratnya dua : professional dan terpercaya.

Ketika Ustman ibn Affan diangkat menjadi khalifah (23-25 H) dia adalah seorang pejabat Negara yang dinillai sangat terpercaya. Hal itu dapat diketahui dari profil beliau yang pemalu, budiman, penyabar, penyantun, lemah lembut dan banyak berderma. Pada perang Tabuk saja, atas ajakan Rasulallah, dia berderma sebanyak 950 ekor unta lengkap dengan bahan logistiknya, ditambah lagi uang sebanyak 1.000 dinar.

Pada saat orang kekurangan air minum, dalam perjalanan musafir dia sanggup membeli sumur seorang yahudi seharga 20.000 dirham untuk kemudian disedekahkannya kepada kaum muslimin. Utsman juga dinikahkan Nabi dengan putri beliau Rukaiyah, karena sakit dan wafat pada waktu perang Badr, dinikahkan Nabi lagi dengan putrinya Ummu Kaltsum. Itulah sebabnya beliau digelar dengan “Zun Nurain” artinya dua cahaya karena dua putri Nabi menjadi isterinya.

Dari sederetan sifat-sifat  yang dikemukakan di atas tergambar bahwa beliau adalah seorang yang sangat terpercaya, tetapi kurang profesional. Sementara pejabat bawahannya (Sekretaris Negara) adalah seorang pejabat yang profesional tetapi tidak terpercaya, Karena profil Marwan ibn  Hakan sudah terkenal sebagai seorang egois dan otoriter yang membahayakan Negara. Hal itu diketahui dari sikap Nabi, khalifah Abu Bakar dan khalifah Umar yang melarang dia dan ayahnya Hakam pindah dari negeri Thaib ke Madinah, alih-alih khalifah Utsman mengundangnya datang ke Madinah dan diserahi pula jabatan Sekretaris Negara.

Maka hancur-hancuranlah Negara dibuatnya, tidak jelas siapa yang menjadi atasan dan siapa yang bawahan bahkan atasan tidak tahu apa yang dibuat bawahan. Pernah terjadi, surat Negara tertangkap basah oleh pemberontak yang ditujukan kepada Gubernur Mesir, Abdullah ibn Sa’ad, isinya : ”Agar pimpinan pemberontak dari Mesir ditangkap” lengkap dengan tanda tangan dan cap Negara. Ketika surat itu dibawa pemberontak kepada Utsman untuk dikonfirmasi, ternyata Ustman sebagai kepala Negara tidak tahu menahu dengan surat itu dan tidak pernah menandatangani surat seperti itu.

Terjadi lagi tiga kebijaksanaan yang kontroversial (mengundang protes rakyat) yang terjadi dalam pemerintahan Utsman  : menghapus Ketua Dewan Baitul Mal dan memperjual belikan tanah Negara. Semuanya dilakukan Marwan, itupun tidak dapat dicegah Utsman, sebagai kepala Negara.

Akibatnya, timbullah kerusuhan-kerusuhan hampir di seluruh penjuru negeri dan terjadi pemberontakan sebagai reaksi atas semua kebijaksanaan kontroversial itu. Para pemberontak menetapkan tanggal yang sama untuk berangkat ke Kota Madinah, jumlah mereka mendekati 2.000 orang dan di Kota Madinah mereka menuntut Utsman turun dari jabatannya, tetapi ditolak Khalifah, mereka mengepung rumah Utsman dan terjadilah pembunuhan terhadapnya oleh pemberontak.

Lain halnya dengan Umar ibn Khattab, ketika diangkat menjadi khalifah (13-23 H), dia adalah seorang pejabat Negara yang profesional dan terpercaya. Hal itu dilihat dari sifat-sifat yang dimilikinya sewaktu diangkat menjadi khalifah dia terkenal sebagai seorang pemberani, tegas, terpercaya, sederhana sehingga dia digelar al-Faruq artinya yang tegas dalam membedakan yang batil dan yang benar.

Beliau adalah seorang kepala Negara yang berwibawa dan disegani semua orang, baik bawahan maupun rakyatnya, jelas siapa yang bawahan, siapa yang atasan. ‘Amr ibn ‘Ash saja yang terkenal hebat dan santing itu,tidak bias berkutik di hadapan Umar ib Khattab. Pernah terjadi, rakyat Mesir dicambuk secara tidak adil oleh gubernurnya ‘Amr ibn ‘Ash, rakyat Mesir itu mengadu kepada Umar ibn Khattab sewaktu beliau berkunjung ke Mesir. Saat itu juga Umar memanggil gubernur tersebut, setelah menanyakan kebenaran dari pengaduan rakyat Mesir itu, ‘Amr mengakui kesalahannya, maka Umar menyuruh rakyat Mesir itu menyambuk ‘Amr ibn ‘Ash seperti yang dilakukan ‘Amr kepadanya.

Dia mengontrol secara aktif para gubernur yang diangkatnya dengan cara berkunjung ke wilayah secara berkala, terkadang beliau tinggal di wilayah itu beberapa hari untuk menanyakan rakyat tentang perilaku gubernur  kepada mereka. Beliau juga blusukan ke perkampungan-perkampungan rakyatnya untuk melihat dan mendengar secara langsung keluh kesah mereka. Kehidupan keseharian beliau sangat sederhana, dia tidak mau tidur di atas kasur  yang harganya 19 juta dirham, sementara rakyatnya tidur di atas daun korma yang dianyam.

Dia mengerti mengurus Negara, melakukan  penertiban administrasi Negara yang dibaginya kepada beberapa wilayah yang sebelumnya belum ada, mengangkat sekretaris Negara, mendirikan pengadilan Negara, membentuk jawatan militer, untuk menjaga tapal batas wilayah Negara, membentuk baitul mal  untuk mengurusi  keuangan Negara, menciptakan mata uang Negara sebagai alat tukar resmi dari Negara, mengatur sistem pembayaran pajak Negara, menciptakan kalender Islam yang sampai sekarang masih dipakai.

Demikian banyaknya penerimaan Negara, sehingga diluar biaya rutin Negara untuk membayar pejabat Negara, masih tersisa uang untuk memberikan tunjangan kepada warga Negara. Oleh karena itu, warga Negara mendapat tunjangan dari Negara. Tunjangan tertinggi diperoleh oleh istri Nabi ‘Aisyah binti Abu Bakar sebanyak 120.000 dirham, tunjangan terendah diperoleh anak-anak dan ibu-ibu rumah tangga  sebanyak 600 dirham, masing-masing untuk satu tahun. Begitu banyaknya uang Negara yang tersimpan di kas Negara sampai rakyat mendapat tunjangan dari Negara. Itulah contoh pejabat Negara yang profesional dan terpercaya, dia dapat mengurus Negara tidak menjadi urusan Negara.

Rabu (9/12) kita sudah menyelenggarakan pilkada serentak akan dilaksanakan untuk memilih pejabat Negara yang akan mengurus Negara ini, semoga yang terpilih profesional dan terpercaya. Wallahu a’lam bi al-shawab.

Diposkan oleh Tim Liputan Suska News (Suardi, Donny, Azmi, PTIPD)

Dikutip dari Riau Pos Edisi Jumat, 11 Desember 2015

redaksi@uin-suska.ac.id

Petunjuk Pembayaran SPP Melalui ATM BRI Syariah

Pidato Rektor UIN Suska Riau Pada Wisuda Diploma dan Sarjana ke-54, Program Magister ke-35, dan Program Doktor ke- 7

$
0
0

Pekanbaru, 29 Agustus 2015

Yth. Saudara Ketua Senat UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Yang saya hormati:

  1. Saudara Sekretaris Senat dan seluruh anggota Senat UIN Sultan Syarif Kasim Riau
  2. Dewan Penyantun UIN Sultan Syarif Kasim Riau
  3. Pimpinan universitas dan fakultas di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim Riau
  4. Para sesepuh dan tamu kehormatan UIN Sultan Syarif Kasim Riau
  5. Saudara Direktur, ketua lembaga, dan kepala pusat  di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim Riau
  6. Para dosen dan pegawai di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim Riau
  7. Para orang tua/wali dan keluarga wisudawan/wisudawati,
  8. Para alumni UIN Sultan Syarif Kasim Riau,
  9. Para tamu undangan dan
  10. Yang berbahagia para wisudawan/wisudawati

 

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua.

Selamat datang di Kampus Islami Madani; Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau (UIN Suska Riau) yang kita banggakan.

Sebagai pendahuluan dari sambutan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan karunia-Nya, pada hari ini Sabtu,  29 Agustus 2015 kita semua dipertemukan di Gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau dalam rangka melaksanakan suatu kegiatan yang sangat penting dan bersejarah bagi keluarga besar UIN Sultan Syarif Kasim Riau yaitu wisuda Program Diploma dan Sarjana ke-54, Program Magister ke-35 dan Program Doktor ke-7, tahun akademik 2014-2015. Shalawat teriring salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Rasul, Muhammad SAW sang tokoh reformasi dunia pendidikan.

Pada kesempatan yang sangat bahagia ini, perkenankan saya atas nama pribadi maupun atas nama seluruh sivitas akademika UIN Sultan Syarif Kasim Riau mengucapkan selamat kepada para wisudawan/wisudawati program diploma, sarjana, magister dan doktor atas keberhasilannya menyelesaikan studi di universtias yang kita banggakan ini, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. Dengan penuh bangga kami sampaikan bahwa UIN Sultan Syarif Kasim Riau pada hari ini mewisuda 1.113 orang lulusan dari 8 fakultas dan Program Pascasarjana.

Secara rinci, dapat kami sampaikan bahwa 59 wisudawan-wisudawati berasal dari Fakultas Dakwan dan Komunikasi, 256 wisudawan-wisudawati berasal dari Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, 38 wisudawan-wisudawati berasal dari Fakultas Pertanian dan Peternakan, 38 wisudawan-wisudawati berasal dari Fakultas Psikologi, 129 wisudawan-wisudawati berasal dari Fakultas Sains dan Teknologi,  136 wisudawan-wisudawati berasal dari Fakultas Syariah dan Hukum, 394 wisudawan-wisudawati berasal dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, 37 wisudawan-wisudawati berasal dari Fakultas Ushuluddin dan 26 wisudawan-wisudawati berasal dari Program Pascasarjana. Para wisudawan-wisudawati ini merupakan wujud dari tanggung jawab UIN Sultan Syarif Kasim Riau kepada bangsa dan negara Republik Indonesia dalam mencetak dan mengembangkan sumber daya manusia yang berkulitas, berkarakter  dan berdaya saing dan sekaligus sebagai bentuk karya utama  UIN Sultan Syarif Kasim Riau dalam mencapai visi “Terwujudnya UIN Sultan Syarif Kasim Riau sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam mengintegrasikan sains dan teknologi serta seni dengan nilai-nilai keislaman di dunia pada tahun 2023”.

Selanjutnya, saya mewakili seluruh sivitas akademika UIN Sultan Syarif Kasim Riau dengan bangga mengucapkan selamat kepada wisudawati terbaik universitas atas prestasi akademiknya dan dengan tahniah kepada Saudari Mutiara Ismet, IPK 3,86 Prediket Cum Laude NIM. 11117200587 lulusan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Kimia. Sedangkan pemuncak dari masing-masing fakultas, sebagai berikut;

  1. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan diraih oleh Mutiara Ismet IPK 3,86
  2. Fakultas Syariah dan Hukum diraih oleh Sugeng Priyanto, IPK 3.59
  3. Fakultas Dakwah dan Komunikasi diraih oleh Nurul Padillah, IPK 3.78
  4. Fakultas Ushuluddin diraih oleh Ilham Ramdhani, IPK 3.80
  5. Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial diraih oleh Yulia Safitri, IPK 3.74
  6. Fakultas Psikologi diraih oleh Retni Agnesty, IPK 3.78
  7. Fakultas Sains dan Teknologi diraih oleh Yogi Kurnia Siregar, IPK 3.53
  8. Fakultas Pertanian dan Perternakan diraih oleh Yumi Aida, IPK 3.54
  9. Program Pascasarjana diraih oleh Mohammad Winario, IPK 3.75.

Lulusan usia termuda pada wisuda kali ini diraih oleh Cintya Apriani Sundari pada program D3 Manajemen Perusahaan Fakultas Ekonomi  dan Ilmu Sosial, Usia 19 Tahun, sedangkan lulusan paling senior berasal dari program pascasarjana Program Studi S3 Hukum Islam diraih oleh Alies Anor Bin Abdul, asal Kedah, Malaysia.

Bagi peraih wisudawan terbaik tingkat universitas dan masing-masing fakultas, tentunya ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri dan sekali lagi atas nama seluruh civitas akademika UIN Sultan Syarif Kasim Riau menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas prestasi yang telah diraih dan terus tingkatkan karya saudara dalam bentuk pengabdian kepada bangsa dan negara RI, dan berkontribusi dalam berbagai kegiatan yang akan dijalani setelah wisuda ini. Atas pencapaian yang membanggakan ini, UIN Sultan Syarif Kasim Riau memberikan piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas prestasi yang telah saudara peroleh.

Kepada seluruh wisudawan-wisudawati yang berbahagia, atas nama pribadi, pimpinan, dan seluruh sivitas akademika UIN Sultan Syarif Kasim Riau mengucapkan selamat atas kelulusan Saudara dan gelar akademik yang telah diraih sesuai dengan bidang ilmu masing-masing. Gelar akademik dan ilmu yang telah Saudara peroleh dibidang masing-masing tidak akan berarti tanpa diaktualisasikan dalam bentuk karya-nyata bagi pengingkatan kualitas kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karenanya, kiprah dan karya Saudara ditengah-tengah masyarakat menjadi satu indikator keberhasilan UIN Sultan Syarif Kasim Riau dalam mencetak generasi dan alumni yang berkarakter islami yang kokoh aqidahnya, mantap ibadahnya, mulia akhlaqnya, luas dan dalam ilmu/wawasannya, mapan keterampian hidupnya, tinggi etos kerjanya serta memiliki fisik yang bugar. Pesan kami kepada seluruh wisudawan-wisudawati agar menjaga nama baik almamater tercinta ini dan terus tingkatkan hubungan silaturahmi dengan keluarga besar universitas ini.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para orang tua/wali, donatur/penyedia beasiswa, keluarga wisudawan-wisudawati atas pengorbanan dan kepedulian terhadap keberlangsungan pendidikan yang telah ditempauh oleh para lulusan. Ucapan terima kasih tak terhingga juga kami sampaikan kepada seluruh staf pengajar dan pegawai di lingkungan UIN Sultan Syarif Kasim Riau atas kerja kerasnya, dedikasi dan integritasnya, loyalitas dan komitmentnya, kerjasamanya dalam mensukseskan tugas mendidik, mengajar, membimbing dan menyelenggarakan proses perkuliahan sehingga para mahasiswa dapat menyelesaikan studinya  dan diwisuda di hari yang penuh bersejarah ini.

 Wisudawan-wisudawati dan hadirin yang berbahagia

Dalam suasana yang dipenuhi dengan rasa bangga dan bahagia ini, perkenankan saya menyampaikan beberapa pokok pikiran tentang “Strategi Pengembangan UIN Sultan Syarif Kasim Riau” terutama berkaitan dengan Pencapaian Visi UIN Sultan Syarif Kasim Riau, yaitu “Terwujudnya UIN Sultan Syarif Kasim Riau sebagai perguruan tinggi yang unggul dalam mengintegrasikan sains dan teknologi serta seni dengan nilai-nilai keislaman di dunia pada tahun 2023”. Untuk mencapai visi besar ini, UIN Sultan Syarif Kasim Riau mengambil langkah-langkan kebijakan dan program prioritas secara bertahap berdasarkan pada Rencana Strategis UIN Sultan Syarif Kasim Riau 2014-2018.

Maka dalam kesempatan yang berbahagia ini, perlu kami sampaikana bahwa Strategi Pengembangan UIN Suska Riau 2014–2018 berfokus pada lima pilar utama, yang meliputi: 1) peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran berbasis integrasi keilmuan; 2) peningkatan mutu penelitian yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berbasis integrasi keilmuan; 3) intensifikasi peran UIN Suska Riau dalam pemberdayaan masyarakat berkeadaban; 4) penguatan sistem manajemen UIN Suska Riau; dan 5) peningkatan kapasitas sumber daya insani.

 

1.   Peningkatan Mutu Pendidikan dan Pengajaran Berbasis Integrasi Keilmuan

Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran berbasis integrasi keilmuan di UIN Sultan Syarif Kasim Riau, maka penyusunan pedoman pengembangan kurikulum yang berbasis integrasi keilmuan telah diupayakan perampungannya sesuai dengan nilai dan ajaran islam yang dipadukan dengan konsep KKNI. Hal ini dilakukan untuk mempersiapakan kompetensi lulusan yang memiliki wawasan dan kepribadian integratif, serta keterampilan hidup sesuai dengan kompetensi utama dari masing-masing bidang ilmu yang ditekuni dimasing-masing program studi/jurusan. Pengembangan materi kurikulum dan peningkatan mutu proses pembelajaran berbasis integrasi keilmuan juga dikembangkan dalam setiap Mata Kuliah dan proses pembelajaran baik di dalam kelas maupun dalam bentuk program pengabdian masyarkat.

Untuk mencapai mutu pendidikan dan pengajaran berbasis integrasi (sains dan islam), perlu juga dilakukan langkah strategis untuk membentuk pusat kajian kurikulum, melakukan review dan evaluasi kurikulum secara berkala pada setiap program studi/jurusan. Upaya ini dilakukan untuk memastikan bahwa kurikulum integrasi keilmuan (sains dan islam) yang sedang dikembangkan berjalan searah dengan visi dan misi universitas secara integral. Selanjutnya, pengembangan suasana akademik yang kondusif untuk menunjang terwujudnya budaya akademik kampus yang saling mendukung untuk pengembangan diri baik dosen maupun mahasiswa merupakan bagian yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan untuk mendukung penguatan mutu pendidikan dan pengajaran disamping penguatan relasi dan kolaborasi dengan alumni.

 

2.   Peningkatan Mutu Penelitian Yang Mengembangkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Seni Berbasis Integrasi Keilmuan

Untuk mencapai visi sebagai universitas berkelas dunia (World Class University) yang menginterasikan sains dan teknologi serta seni dengan nilai-nilai islam, maka penyusunan roadmap dan penguatan penelitian berbasis integrasi keilmuan telah menjadi program utama bagi UIN Sultan Syarif Kasim Riau dan akan terus dikembangkan serta ditingkatkan baik dari segi kuantitas peneliti, bidang kajian maupun alokasi anggaran. Disamping itu, perlu juga dilakukan pembinaan mutu proses penelitian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Peningkatan sistem pengelolaan, diseminasi dan pemanfaatan hasil penelitian merupakan bagian yang sangat penting dimana hasil penelitian yang telah dilaksanakan baik oleh mahasiswa maupun dosen-peneliti menjadi rujukan pengembangan keilmuan oleh berbagai pihak, bahan ajar di dunia akademis,  dan/atau sebagai indikator peningkatan akreditasi journal ilmiah.

Pengembangan kelembagaan penelitian yang memiliki reputasi nasional dan internasional juga telah dilakukan. UIN Sultan Syarif Kasim Riau, melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) telah melakukan kerjasama dengan berbagai pihak baik lembaga riset, perusahaan, pemerintah maupun universitas didalam dan luar negeri dalam rangka pengembangan dan peningkatan mutu penelitian. Berbagai penelitian dengan universitas-universitas terkemuka yang mendapatkan international recognition di Eropa, Africa, Australia, Amerika, dan Asia telah dilakukan dalam bentuk international collaborative research. Untuk tahun 2015, international collaborative research kembali dilaksanakan – disamping paket penelitian di tingkat lokal dan nasional – dengan berbagai universitas di Eropa, Asia, Asia Tenggara dan Australia dengan 5 paket penelitian.

International collaborative research merupakan langkah konkret untuk memperkokoh dan memperkuat posisi UIN Sultan Syarif Kasim Riau di kancah international dan sekaligus untuk meningkatkan kapasitas para dosen-peneliti untuk sejajar dengan universitas-universitas yang menjadi mitra dalam paket penelitian tersebut. Disamping pencapaian tujuan penelitian dibidang masing-masing tim, peningkatan jaminan keberlanjutan penelitian berbasis integrasi keilmuan juga menjadi satu indikator penting untuk diteruskan sebagai upaya peningkatan mutu penelitian yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berbasis integrasi keilmuan di tahun-tahun mendatang.

 

Wisudawan-wisudawati dan hadirin yang terhormat

Pilar ke-3 yang menjadi fokus Strategi Pengembangan UIN Suska Riau 2014–2018 adalah Intensifikasi Peran UIN Suska Riau dalam Pemberdayaan Masyarakat Berkeadaban.

Pengembangan dari pilar ini didesain dalam bentuk penyusunan pedoman pengabdian masyarakat berbasis integrasi keilmuan untuk mewujudkan masyarakat berkeadaban, pemanfaatan hasil penelitian berbasis integrasi keilmuan untuk pengembangan program-program pengabdian kepada masyarakat dan pemberdayaan masyarakat ekonomi lemah. Hal lain yang penting dikembangkan dalam upaya intensifikasi peran UIN Sultan Syarif Kasim Riau dalam pemberdayaan masyarakat berkeadaban adalah peningkatan pelayanan pendidikan pada masyarakat marginal dan pembinaan kohesi sosial.

 

Penguatan Sistem Manajemen UIN Suska Riau merupakan fokus strategi pengembangan UIN Suska Riau tahun 2014-2018.

Pengembangan dari pilar peningkatan sistem manajemen UIN Sultan Syarif Kasim Riau, dilakukan dengan  kebijakan:

  1. Restrukturisasi kelembagaan manajemen universitas. Kebijakan ini penting untuk mengakomodasi kepentingan seluruh stakeholder UIN Sultan Syarif Kasim Riau terhadap kebutuhan dan percepatan pencapaian visi dan realiasi program kebijakan universitas;
  2. Pendirian fakultas dan prodi baru di lingkungan universitas. Pembukaan beberapa prodi baru/jurusan baik rumpun/bidang agama mapun umum terus diupayakan dengan memegang konsep integrasi keilmuan (sains dan islam) sebagai karakteristik khusus UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang berbeda dengan univeristas-universitas lain yang ada. Pembukaan program studi menjadi cikal bakal berdirinya fakultas baru di UIN Sultan Syarif Kasim Riau, dan tentunya upaya ini perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak termasuk pemerintah dan masyarakat.
  3. Peningkatan status akreditasi prodi dan universitas, sehingga UIN Sultan Syarif Kasim Riau mampu bersaing dalam berbagai bidang keilmuan dan keahlian dan menghasilan lulusan yang siap dan diterima oleh masyarakat (well-accepted).
  4. Penguatan proses rekrutmen staf dan dosen berbasis meritokrasi, dan peningkatan kualitas pelayanan administrasi. Rekrutmen ini dilakukan untuk memenuhi standar peningkatan kinerja dosen dan pegawai dalam memberikan pelayanan pendidikan-pengajaran, dan administrasi kependidikan yang prima sebagai upaya peningkatan kapasitas manajemen universitas.
  5. Penguatan fungsi pusat teknologi informasi dan pangkalan data, ma’had al jama’ah, pusat bahasa dan perpustakaan. Peningkatan sistem manajemen UIN Sultan Syarif Kasim Riau dilakukan dengan memperkuat peran dan fungsi ICT, kemampuan berkomunikasi dalam Bahasa Arab dan Inggris sebagai media pencapaian visi menjadi world class university, dan penambahan sumber-sumber referensi ilmiah sebagai penunjang mutu akademik dosen/mahasiswa serta lulusan yang berkarakter islami melalui program pesantren kampus atau ma’had al-jama’ah.
  6. Penguatan fungsi dan peran lembaga penjaminan mutu universitas dan penguatan fungsi monitoring dan evaluasi. Kualitas dosen, pegawai dan mahasiswa berperan sangat vital dalam upaya peningkatan kapasitas manajemen universitas sejalan dengan pencapaian visi, dan perlu dilakukan pengawasan dan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa UIN Sultan Syarif Kasim Riau memiliki standar khusus dan terakreditasi oleh lembaga yang bonafit, yaitu ISO.
  7. Inisiasi dan pengembangan green campus. Kampus bernuansa hijau dan asri telah dikembangankan dan merupakan wujud kepedulian UIN Sultan Syarif Kasim Riau dalam menjaga dan melestarikan kekayaan alam yang diberikan Allah SWT kepada kampus yang kita banggakan ini,

Pilar ke-5 yang menjadi fokus Strategi Pengembangan UIN Suska Riau 2014–2018 adalah Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Insani.

Peningkatan kapasitas sumber daya insani dilakukan dengan beberapa langkah yang berfokus pada:

  1. Penyusunan sistem rekrutmen, penempatan dan pembinaan dan pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan.
  2. Pengembangan kompetensi dan kualitas dosen dalam pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
  3. Pengembangan kompetensi dan kualitas tenaga kependidikan.
  4. Penyusunan sistem monitoring dan evaluasi, serta rekam jejak kinerja dosen dan tenaga kependidikan.

Kebijakan-kebijakan strategis UIN Suska Riau 2014–2018 sebagaimana diuraikan di atas, dioperasionalisasikan dalam bentuk program dan/atau subprogram kegiatan yang dilaksanakan pada tiap fakultas, lembaga dan/atau unit kerja di lingkungan UIN Suska Raiu. Implementasi dari kebijakan-kebijakan strategis tersebut perlu mendapat dukungan dari seluruh stakeholder sehingga dapat berjalan dan searah dengan pencapaian visi besar UIN Suska Riau sebagai perguruan tinggi pilihan utama yang unggul dalam mengintegrasikan sains dan teknologi serta seni dengan nilai-nilai keislaman di dunia pada tahun 2023.

 

Hadirian yang berbagia,

Sebelum menutup sambutan ini, ingin kami ingatkan kembali bahwa Strategi Pengembangan UIN Suska Riau berdasarkan Rencana Strategis 2014–2018  berfokus pada lima pilar utama, yang meliputi: 1) peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran berbasis integrasi keilmuan; 2) peningkatan mutu penelitian yang mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni berbasis integrasi keilmuan; 3) intensifikasi peran UIN Suska Riau dalam pemberdayaan masyarakat berkeadaban; 4) penguatan sistem manajemen UIN Suska Riau; dan 5) peningkatan kapasitas sumber daya insani. Ke-5 pilar utama tersebut sangat urgen untuk direalisasikan dan perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak terutama seluruh civitas akademika UIN Suska Riau dan seluruh komponen masyarakat luas untuk bertekat kuat dan bekerjasama dengan komitmen yang tinggi, totalitas demi terwujudnya visi UIN Suska Riau.

Akhirulkalam, Semoga Allah SWT yang Maha Mengetahui, Maha Memiliki Ilmu dan Maha Memeliharan segenap ummat manusia dan alam semesta, dan dengan mengharap Ridho dan Petunjuk-Nya memberikan kemudahan dan jalan terang terwujudnya apa yang kita cita-citakan dan berkontribusi bagi peningkatan kualitas kehidupan berbangsa, bernegara dan ummat islam secara kaffah, amin.

Wassalamu’alaikm Wr.Wb

 

Viewing all 1373 articles
Browse latest View live